Kyai Nur Fuadi : Khidmah NU dengan Dua Amanat (Diniyah dan Wathoniyah)

Keterangan Gambar : KH. Nur Fuadi Mustasyar MWCNU Kec. Bantarbolang
Sebagai warga NU dalam
berkhidmat memiliki amanat yang sangat penting. Amanat yang pertama adalah
amanat diniyah. Melalui amanat diniyah ini khidmah warga NU dalam menjaga agama
Islam. Dalam menjaga agama ini kita harus hati-hati dengan maraknya pemikiran dan
aliran Islam yang menyesatkan. Saat sekarang sedang ramai di kalangan Pondok Pesantren yang
mengajarkan keilmuan yang tidak sejalan dengan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah. Oleh
karena itu, dalam
menjaga agama kita harus mendidik anak-anak kita dengan ilmu agama yang benar di lembaga
pendidikan yang jelas-jelas berhaluan ahlussunnah wal jamaah.
Melanjutkan ceramah Kedua, amanat wathoniyah yaitu
menjaga negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan semboyan harga mati. Amanat
ini harus kita jaga sampai kapanpun. KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah
sebagai pendiri NU sangat mencintai negara ini. Sebagai bukti kecintaan kepada
tanah air NKRI sampai mengeluarkan maqolah, cinta tanah air
sebagian dari iman. Pendiri bangsa ini sudah sepakat Pancasila sebagai dasar
negara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, sebagai warga NU kita
rawat bangsa ini dengan sebaik baiknya.'' ucapnya.
Baca Lainnya :
- Apel Siaga Ansor Banser Losari Gus Solah jadi pembina apel0
- Idul Adha dan Esensi Menyembelih Hewan Kurban0
- Nahdliyin Masjid Baiturohim Jagalempeni, Selenggarakan Kurban 0
- Ribuan Warga Nahdliyin turut hadiri dan hantarkan prosesi pemakaman KH Aminuddin Masyhudi 0
- Menggagas Gerakan Santun Politik dari Desa Melalui Edukasi Politik0
Demikian disampaikan KH
Nur Fuadi selaku Pengasuh Pondok Pesantren Ali Al Fuadiyah Pemalang dihadapan warga NU Jagalempeni
Selatan Kec Wanasari Kab Brebes, Kamis 6 Juli 2023 pada acara Pengajian Umum.
KH Nur Fuadi yang juga
menjabat Mustasyar
MWC NU Bantarbolang menegaskan pentingnya persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan beragama. Menjelang pemilu 2024 kita jaga kerukunan dan ukhuwah nahdliyah. Jangan sampai karena pemilu kemudian
terpecah belah. Semangat ukhuwah nahdliyan akan menjadi kekuatan perekat
bangsa.
Amanat kebangsaan yang
harus kita junjung bersama dalam kehidupan bernegara dengan Pancasila sebagai dasar negara.
Sebagai warga NU dalam berkhidmah dua amanat tersebut menjadi komitmen dalam
ber NU dan berbangsa, pungkas alumuni Lirboyo tahun 2000.
Menanggapi pentingnya
menjaga agama dengan idiologi Ahlusunah wal jamaah, Akhmad Sururi selaku
Sekretaris MWC NU Wanasari memaparkan
bahwa dirinya bersama santri
putri PP Lirboyo sudah masuk pada lembaga pendidikan formal. Saat Ramadlan
kemarin mereka diterjunkan pada lembaga
pendidikan formal untuk memberikan pemahaman ilmu agama berbasis pesantren. Hal
tersebut sebagai bagian menjalankan amanat keagamaan untuk para remaja
setingkat SMA.
Sudah saatnya santri santri terjun di lembaga pendidikan
formal untuk menyebarkan ilmu pengetahuan agama Islam ala ahlus sunah wal
jamaah. Kalau kita tidak segera masuk, maka pemahaman Islam garis keras akan mengisi
ruang ruang pendidikan formal. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan untuk keselamatan aqidah anak anak kita,
imbuh Ahmad Sururi saat ramah tamah dengan Kyai Nur Fuadi. (LTN/SR)
